Rabu, 06 April 2011

Anggapan Mengenai Madu Asli & Palsu "dr. Agus Rahmadi"


“Gunakan selalu dua macam obat yaitu Al Qur’an dan madu.”
(HR. Bukhari).
1. Madu asli tidak dikerubungi oleh semut sedangkan madu palsu dikerubungi oleh semut.
Penjelasan Anggapan ini tidak benar karena madu yang dihasilkan tegantung dari sari madu yang di ambil oleh si lebah tersebut. Contoh : Apabila lebah tersebut mengambil sari madu dari bunga sepatu atau rambutan, maka hasil madu yang di hasilkan oleh lebah tersebut akan dikerubungi oleh semut sebab rasanya yang manis. Sedangkan apabila lebah tersebut mengambil sari madu dari bunga sambiloto pasti semut tidak akan mendekati madu tersebut karena madu yang dihasilkan rasanya tidak disenangi semut.
2. Madu asli apabila kemasan botol-nya di buka dia akan meletup sedangkan madu palsu tidak meletup.
Penjelasan Pemikiran ini salah, karena letupan tersebut merupakan hasil pemecahan oleh bakteri E-Coli terhadap senyawa H2O2 (Hidrogen per-oksida) yang berada di dalam madu menjadi gas H2 dan O2. Apabila madu sudah menghasilkan gas tersebut berarti sudah terkontaminasi bakteri E-Coli dalam jumlah yang banyak, sehingga efek anti biotic yang terdapat didalam madu pun menjadi hilang yaitu senyawa H2O2 (antibiotic yang alamiah pada madu). Maka madu tersebut tidak layak untuk dikonsumsi.
3. Apabila sebatang korek api yang di celupkan/dilumuri oleh madu asli akan tetap menyala apabila dinyalakan, sedangkan sebatang korek api yang di celupkan/dilumuri madu palsu tidak akan menyala apabila dinyalakan.
Penjelasan Teori ini tidak tepat, sebab madu yang dihasilkan oleh lebah itu tergantung dari segi musim yang sedang berlangsung di saat itu. Untuk standar SNI kadar air dalam madu tidak boleh lebih dari 20%. Apabila lebih dari 20% maka madu tersebut dinyatakan tidak baik. Contoh : Apabila disaat musim hujan, maka kadar air yang terkandung di dalam madu tersebut akan tinggi sehingga korek banyak mengandung air sehingga tidak mungkin menyala pada saat dinyalakan. Sedangkan apabila lebah tersebut memproduksi madu di saat musim panas/kemarau, maka kadar air yang terkandung di dalam madu akan jauh lebih sedikit. Maka kadar air yang terkandung di dalam madu tersebut akan rendah sehingga korek sedikit mengandung air sehingga akan menyala pada saat dinyalakan.
4. Madu asli jika di satukan oleh telur maka telur tersebut akan matang, sedangkan madu palsu itu tidak.
Penjelasan Ilmu mengenai uji klinis ini tidak tepat, sebab apabila madu yang bisa membuat matang sebuah telur yang disatukan oleh madu. Maka madu tersebut telah melalui proses fermantasi yang mengakibatkan efek panas. Sehingga telur menjadi menggumpal akibat efek panas tersebut. Berarti madu tersebut sudah tidak layak dikonsumsi.
5. Madu asli tidak mengkristal/beku didalam kulkas.
Penjelasan Teori ini hampir sama dengan kejadian/uji klinis pada nomer 3, silahkan menemukan jawabannya pada penjelasan di nomer 3. Dan karena kandungan air yang cukup banyak, maka apabila ditaruh di dalam kulkas madu akan mengkristal. Oleh sebab itu sangat tidak dianjurkan apabila madu ditaruh di dalam kulkas. Namun apabila sudah mengkristal ada cara untuk mencairkannya kembali, seperti : Masak air di dalam panci hingga mendidih, matikan apinya, buka tutup pancinya sebentar, barulah taruh madu yang mengkristal tersebut di dalam panci.
Cara mengetes madu asli :
1. Uji Tetes/tuang.
Siapkan air didalam gelas bening, lalu tuang madu didalam gelas. Setelah itu lihat dengan seksama bagaimana madu tersebut sampai didasar gelas. Untuk madu yang asli akan langsung sampai kedasar gelas. Sedangkan madu yang palsu/dicampur dengan pemanis buatan akan terjadi pemencaran cairan sebelum sampai ke dasar gelas. Contoh : sirup yang di masukkan ke gelas yang berisikan air. Hal ini disebabkan karena madu banyak mengandung enzim sehingga terjadi ikatan yang kuat dan tidak pendar apabila dituang kedalam air, lain halnya dengan madu palsu yang tidak unsure enzim sama sekali sehingga akan pendar saat dituangkan kedalam air.
2. Uji Cawan Petri/Goyang.
Siapkan cawan yang dasarnya pipih dan agak lebar yang telah diberi air hangat, tuangkan madu lalu goyangkan. Maka madu yang asli akan membentuk suatu bentuk heksagonal (segi enam) karena madu tersebut mengandung ikatan enzim sehingga antar komponen madu tidak terpisah.
3. Uji bakar.
Madu asli ketika dibakar tidak akan berubah warna, tidak berubah rasa dan berbusa tetapi busanya akan cepat hilang ketika api dimatikan. Sedangkan apabila sebuah madu gosong dan baunya berubah saat dibakar, berarti madu tersebut palsu karena ditambahkan unsur/zat lain seperti gula merah.
4. Cek PH Indikator.
Madu yang baik bersifat asam yang memiliki kadar PH 3-4.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar